Senin, 04 April 2011


Satu Jembatan Rusak, Seorang Terseret
Peningkatan Debit Terjang Kawasan Rahtawu

Kudus, CyberNews. Hujan deras yang mengguyur lereng Gunung Muria dalam beberapa hari terakhir mulai mengancam wilayah tersebut. Seperti yang terjadi di Desa Rahtawu, Kecamatan Gebog. Peningkatan debit sungai yang menghanyutkan batu-batuan besar merusak satu.

Tidak ada korban jiwa dari kejadian tersebut, hanya saja seorang petani dikabarkan sempat terseret sejauh 25 meter saat berada di tepi sungai. Sutarno (45), penduduk RT 2 RW 2 hanya mengalami lecet-lecet dan hanya dirawat jalan saja.

Menurut pantauan Suara Merdeka CyberNews sejak Jumat (1/4) pagi hingga siang, situasi pada kawasan atas tersebut memang cukup mencekam. Memasuki Desa Rahtawu, hujan deras seakan tidak pernah berhenti.

Padahal, kondisi seperti itu biasanya memicu potensi bencana seperti longsor dan banjir bandang.

Di perbatasan RT 7 dan RW 8 pada RW II, Jembatan Watu Putih melintang di atas sungai Gambir nyaris ambrol. Material berupa batu-batu besar yang turun bersama derasnya air sungai menghajar pondasi jembatan sehingga menimbulkan kerusakan.

"Jembatan rusak karena beberapa bagian diterjang batu-batu besar dari atas," kata Kepala Desa Rahtawu, Sugiyono.

Ditambahkannya, sarana penghubung tersebut menjadi satu-satunya akses keluar bagi 78 kepala keluarga di kedua RT itu. Sehingga, begitu cuaca sedikit membaik warga langsung bergotong royong menggeser beberapa batu besar yang ada di bawah jembatan.

Bila tindakan seperti itu tidak dilakukan, dikhawatirkan saat sungai digelontor debit dari atas, maka batuan tersebut akan kembali menghantam jembatan. "Satu jembatan rusak, dan tiga titik lainnya longsor di bantaran sungai,"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar